Site icon Brangwetan.id | Seni Budaya Jawa Timur Adat Indonesia

Manfaat Gaya Hidup Minimalis bagi Kesehatan Mental

Manfaat Gaya Hidup Minimalis bagi Kesehatan Mental

Manfaat Gaya Hidup Minimalis – Minimalis di kenal sebagai sebuah filosofi gaya hidup yang menekankan pengurangan barang-barang dan penyederhanaan ruang, baik fisik maupun mental.

Hal ini merupakan respons terhadap konsumerisme berlebihan dan lingkungan berantakan yang lazim terjadi di kalangan masyarakat modern.

Secara umum, minimalis telah terbukti memiliki dampak yang besar pada kesehatan mental, meningkatkan rasa tenang, kejernihan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Sebagai contoh, sebuah studi yang di terbitkan dalam Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa ada keuntungan psikologis yang pasti untuk mengikuti filosofi minimalis dan kesederhanaan yang bersifat sukarela.

“Dalam masyarakat kita saat ini, kita sering terjebak untuk mengejar ‘lebih’ — misalnya, lebih banyak uang, rumah yang lebih besar, mobil yang lebih bagus, dan sebagainya — dengan berpikir bahwa hal tersebut akan membuat kita bahagia.”

“Namun, penelitian telah menunjukkan, mengurangi konsumsi dan mengurangi fokus kita pada barang-barang material ternyata berhubungan dengan kebahagiaan yang lebih besar,” ujar dia.

Manfaat Menerapkan Gaya Hidup Minimalis Bagi Kesehatan Mental

Lebih lanjut, psikolog pun menjelaskan beberapa manfaat kesehatan mental dari menerapkan gaya hidup minimalis, seperti di lansir dari laman Forbes berikut ini.

1. Meningkatkan suasana hati

Menurut seorang psikolog asal Amerika, Mark Travers, PhD, salah satu manfaat utama minimalis adalah kemampuannya untuk mengurangi stres dan kecemasan.

“Lingkungan kita memainkan peran penting dalam menentukan status kesehatan mental kita dan tinggal di tempat yang berantakan bisa membuat kita kewalahan,” terangnya.

“Ketika kita menghilangkan kekacauan fisik, maka kita juga akan mengalami pengurangan kekacauan mental yang dapat meningkatkan suasana hati,” jelas dia.

Dalam sebuah penelitian yang di terbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin. Wanita yang menggambarkan rumah mereka tidak terlalu berantakan dan lebih terorganisasi mengalami penurunan suasana hati yang tertekan sepanjang hari.

2. Fokus dan produktivitas yang lebih baik

Minimalisme meningkatkan produktivitas dan fokus dengan menghilangkan kekacauan dan gangguan secara efektif.

Ketika kita mengelilingi diri kita dengan lebih sedikit barang, kita meminimalkan kemungkinan kewalahan atau teralihkan oleh barang-barang yang tidak perlu.

Pengurangan kekacauan fisik yang di sengaja ini juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan terorganisasi, yang memungkinkan kita untuk berkonsentrasi pada prioritas kita.

Psikolog Asaf Mazar menjelaskan, lingkungan yang berantakan dapat menciptakan “gesekan” yang mengacu pada stimulasi berlebihan dan gangguan yang menghambat perilaku positif.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu dan Cara Menerapkan Gaya Hidup Aktif

3. Keamanan finansial

Gaya hidup minimalis mendukung kelimpahan finansial dengan mendorong pengeluaran yang bijaksana dan konsumsi yang sadar.

“Dengan mengadopsi pola pikir minimalis, kita menjadi lebih sadar akan kebutuhan kita yang sebenarnya di bandingkan dengan keinginan kita,” kata Travers.

Pergeseran perspektif ini memberdayakan kita untuk membuat keputusan yang tepat tentang pembelian kita. Membedakan antara barang-barang yang penting dan barang-barang yang tidak perlu.

“Ketika kita mengekang pembelian impulsif dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Kita bisa menghemat uang dan mengalokasikan sumber daya kita dengan lebih bijak,” ungkap dia.

Di samping itu, kita juga menjadi lebih berhati-hati dalam membuat pilihan keuangan dengan memprioritaskan investasi yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan jangka panjang kita.

4. Mengurangi rasa kesepian

Dalam masyarakat yang sering menyamakan harta benda dengan harga diri. Minimalisme mengalihkan fokus kita pada pengalaman, pertumbuhan pribadi, dan hubungan yang bermakna.

Menurut sebuah penelitian yang di terbitkan dalam Journal of Consumer Research. Ketika orang menyamakan kesuksesan dengan akumulasi materi, mereka mungkin merasa terdorong untuk terus-menerus memeroleh dan memamerkan harta benda untuk memvalidasi pencapaian mereka.

Penekanan pada kesuksesan materi ini dapat secara tidak sengaja mengisolasi individu dari interaksi sosial yang bermakna. Karena mengejar harta benda lebih di utamakan daripada membangun dan memelihara hubungan.

5. Rasa kesejahteraan yang lebih besar

Travers mengatakan, menyederhanakan hidup dan mengurangi kekacauan dapat menciptakan ruang yang mendorong ketenangan dan harmoni.

“Tinggal di lingkungan yang bebas dari barang-barang yang berlebihan memungkinkan kita untuk menghargai keindahan kesederhanaan dan lebih hadir di saat ini,” terangnya.

Sebagai contoh, sebuah penelitian yang di terbitkan dalam International Journal of Applied Positive Psychology menemukan. Individu yang menganut gaya hidup minimalis melaporkan mengalami berbagai dampak positif pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan

Exit mobile version